Mengenal Inhalansia atau Solven
Inhalansia banyak terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Merupakan suatu gas yang dihirup dari solven (zat pelarut) yang merupakan senyawa organik seperti hidrokarbon aliphatic, keton, haloalkana dan nitrit.
Zat-zat tersebut mudah sekali menguap, dan akan terhirup oleh hidung lalu akan diserap oleh tubuh dan menimbulkan reaksi adiksi melalui serangkaian proses neurotransmitter di otak dan dapat berpengaruh psikoaktif. Dikutip dari Kidshealth.org, efek jangka pendek yang dirasakan saat menghirup uap solven meliputi gejala-gejala sebagai berikut:
1. Denyut jantung meningkat
2. Mual-muntah
3. Halusinasi
4. Mati rasa atau hilang kesadaran
5. Susah bicara atau cadel
6. Kehilangan koordinasi gerak tubuh.
Karena uap solven tersebut bisa terakumulasi di jaringan tubuh, dalam jangka panjang jika terhirup terus menerus bisa memberikan efek jangka panjang. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kerusakan otak (bervariasi, mulai dari cepat pikun, parkinson dan kesulitan mempelajari sesuatu).
2. Otot melemah.
3. Depresi.
4. Sakit kepala dan mimisan.
5. Kerusakan saraf yang memicu hilangnya kemampuan mencium bau dan mendengar suara.
6. Toksis pada hepar, otak, jantung & ginjal
7. Kelainan pada paru seperti asma dan pneumonitis hipersensitif
8. Cepat lelah
9. Kulit membiru
10. Kematian mendadak jika sampai melewati batas ambang toleransi tubuh.
Yang membuat miris bahwa inhalansia ini malah disalahgunakan terutama oleh anak-anak jalanan untuk nge-fly karena harganya relatif murah dan mudah didapat. Menurut penelitian YCAB tahun 2008 tentang anak jalanan di Jakarta bahwa 30,2 % anak jalanan pernah “ngelem” atau penyalahgunaan inhalen, yakni dengan menghirup benda-benda sejenis lem, zat pelarut (thinner cat) atau zat lain.
Namun, ternyata bukan hanya anak jalanan saja korban dari inhalansia ini. Dikutip dari harian Pikiran Rakyat bahwa seorang bocah telah menjadi pecandu inhalan uap bensin dari bensin yang merupakan barang dagangan orang tuanya. Walaupun telah kecanduan, namun orang tua si bocah ini tidak menghiraukan apalagi mengkhawatirkan kebiasaan anaknya menghisap bau bensin.
Dengan adanya informasi ini, kami berharap agar kita semua lebih berhati-hati akan berbagai macam inhalansia karena walaupun kita tidak mempunyai niat untuk menyalahgunakan, namun tidak menutup kemungkinan bahwa kita juga bisa terpapar, apalagi inhalansia banyak terdapat dalam barang keperluan rumah tangga, kantor dan bahan bakar mesin sehingga jika paparan sampai melampaui batas toleransi maka dapat menimbulkan efek seperti yang telah dijelaskan di atas.
Untuk mencegah kecanduan inhalansia pada anak-anak maka jauhkanlah segala jenis inhalansia dari anak-anak karena inhalan juga dapat menurunkan nafsu makan anak sehingga dapat menimbulkan kurang gizi ataupun gizi buruk yang membuat rentan terhadap infeksi penyakit.
Sumber : http://fendhyuhamka.wordpress.com/2011/10/12/waspadalah-terhadap-inhalansia/
Mengenal Inhalansia atau Solven
0 comments:
Posting Komentar
Jika Admin tidak menjawab di halaman ini, mungkin Admin telah mengirimkan jawabannya melalui e-mail Anda. Jadi harap lihat e-mail Anda.