Penyebab Terjadinya Korupsi Di Indonesia
Menurut Wakil Ketua MPR RI, Hadjriyanto Tohari, pendidikan di negara ini harus diutamakan, karena telah mengalami penurunan karakter yang luar biasa.
Menurut beliau, dalam hal ini pendidikan karakter harus ditingkatkan dan diperhatikan. Karena kemerosotan karakter sangat tampak pada fenomena korupsi yang luar biasa, lintas trias politika. Korupsi telah merasuki ranah legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Bahkan tokoh-tokoh yang masih berada di parpol pun (yang berarti masih berada di luar ketiga ranah tersebut) sudah bisa merugikan keuangan negara.
Karakter memiliki dua esensi. Pertama, etika yang tinggi dan cinta bangsa.
Etika adalah pandangan yang tegas dan clear mengenai mana yang baik dan mana yang buruk, mana benar mana salah, mana kejujuran mana penyelewengan, mana komisi mana kontribusi dan mana korupsi. Etika bangsa ini sudah terjerembab dan harus diperbaiki.
Sementara itu rasa cinta bangsa juga sudah mengalami kemerosotan yang tak dapat dibiarkan. Lihat saja, orang-orang yang korupsi itu kan orang-orang yang tahu betul taksonomi dan anatomi APBN/APBD. Tahu betul bahwa APBN kita masih sangat sedikit yang bener-bener untuk rakyat. Tapi toh mereka tega juga menggangsirnya atau merampoknya.
Adapun penyebabnya, menurut Wakil Ketua MPR ini adalah dua hal. Pertama, tidak ada penegakan hukum yang tegas karena ketiadaan pemimpin yang kuat secara karakter. Tidak adanya kepemimpinan yang secara karakter kuat mengakibatkan lemahnya penghormatan terhadap undang-undang/hukum serta ketiadaan pemimpin yang bisa diteladani.
Semua pemimpin yang ada berlepotan dengan masalah dan kesalahan. Masing-masing pemimpin saling menjadi sandera bagi yang lain. Tak heran jika tidak ada kita temukan kewibawaan kepemimpinan.
kutipan : http://www.merdeka.com/peristiwa/koruptor-menjamur-karena-hilangnya-etika-dan-cinta-bangsa.html
Penyebab Terjadinya Korupsi Di Indonesia
0 comments:
Posting Komentar
Jika Admin tidak menjawab di halaman ini, mungkin Admin telah mengirimkan jawabannya melalui e-mail Anda. Jadi harap lihat e-mail Anda.