Pengertian Impotensi Adalah
Tingkat impotensi sangat bervariasi mulai dari ringan sampai berat, dikalangan medis lebih dikenal dengan Disfungsi Ereksi (DE), sedangkan impotensi adalah tingkat gangguan yang sangat berat, artinya hampir tak mempunyai kemampuan sama sekali untuk ereksi.
Impotensi dilihat dari penyebabnya dapat dikategorikan dalam beberapa kategori berikut :
- Impotensi Organik. Impotensi
organik disebut juga impotensi esensial adalah suatu kondisi dimana
penis penderita tidak pernah memiliki kemampuan berereksi. Penyebab
impotensi organik ini dapat berupa penyempitan pembuluh darah ke penis
atau karena gangguan syaraf pada susunan syaraf pusat yang mengatur
mekanisme ereksi.Pengobatan yang dapat dilakukan biasanya ditujukan
untuk menghilangkan faktor penyebabnya, yaitu dengan cara pengobatan
kedokteran barat dan tanaman obat. Pengobatan hanya diarahkan
memperlancar peredaran darah atau mengurangi sumbatan pembuluh darah dan
mengaktifkan fungsi syaraf yang terganggu.Tetapi pengobatan ini jarang
bisa berhasil tanpa diikuti pengobatan tradisional lain seperti terapi
pijat dan akupuntur.
- Impotensi Fungsional. Impotensi
fungsional disebabkan karena faktor-faktor patologis atau penyakit
seperti: komplikasi suatu penyakit (diabetes), pemakaian obat-obatan
yang salah, pemakaian alkohol yang berlebihan atau juga sebagai akibat
kegiatan merokok yang sangat kronis .Pengobatan dapat dilakukan dengan
tanaman obat yang ditujukan untuk menciptakan kesegaran fisik atau
sebagai penyegar (analeptik). Dengan obat analeptik aktivitas tubuh
dirangsang sedemikian rupa sehingga rasa lelah, letih dan lesu bisa
tertunda untuk sementara.Biasanya dengan memberikan obat tenaga
(tonikum). Obat tonikum dapat memperkuat tubuh, memberi tambahan tenaga
dengan cara memperkuat sistem fisiologi tubuh.Atau juga dengan
memberikan obat daya tahan tubuh (adaptogen). Obat adaptogen adalah obat
untuk merangsang sistem pertahanan diri pada tubuh manusia agar selalu
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta mampu menahan segala
tekanan (stress) dari dalam maupun dari luar tubuh sampai ketingkat sel.
Senyawa adaptogen dapat meningkatkan stamina, energi, kualitas tidur,
hasrat seksual serta dapat menghilangkan rasa lelah, letih, dan
kecemasan emosional rendah.
- Impotensi Psikis. Merupakan jenis impotensi yang paling sering ditemukan, penyebabnya adalah hal yang bersifat kejiwaan seperti: gangguan emosional, stress, perasaan jengkel pada pasangan, rendah diri, merasa disepelekan, bosan dengan rutinitas, perasaan takut, was-was, dan lain-lain.Pengobatan biasanya dilakukan dengan obat yang ditujukan untuk menyertai penyebuhan secara psikologis. Dengan obat pasien akan merasa lebih mampu dan segera dapat sembuh. Penggunaan obat yang dilakukan adalah obat yang bersifat analeptik, adaptogen dan tonik.
Faktor fisik penyebab impotensi antara lain:
- Gangguan aliran darah: Penyakit yang dapat mengurangi aliran darah ke penis meliputi hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes (kencing manis), dan penyakit peyronie (terbentuknya jaringan parut pada penis).
- Gangguan persarafan: Keadaan yang dapat mengurangi atau menghambat hantaran saraf ke penis antara lain diabetes, cedera tulang belakang, pembedahan daerah panggul, kecanduan alkohol, ruasaknya saraf karena penyakit kelamin atau akibat pembengkakan saraf-saraf yang terjadi oleh penyakit difteri.
- Gangguan hormonal: Keadaan yang dapat mengganggu keseimbangan hormon-hormon ini antara lain disfungsi testis (gangguan fungsi buah zakar), penyakit ginjal, liver, dan kecanduan alkohol.
- Obat-obatan: Penyebab impotensi yang paling sering dijumpai adalah obat-obatan, seperti obat antihipertensi (obat tekanan darah tinggi), antidepresi, frankuilizer (obat penenang), diuretik (obat yang meningkatkan pengeluaran air seni),simetidin (obat maag), obat penurun berat badan, alkohol, opiat, heroin, amfetamin dan nikotin/rokok.
Faktor Psikis penyebab impotensi antara lain:
- Stres: Stres karena masalah pekerjaan, pergaulan ataupun masalah
keuangan dapat menyebabkan gangguan ereksi. Semakin keras usaha seorang
pria untuk memperoleh ereksi ketika ia sedang mengalami ketegangan maka
akan semakin buruk pula hasil yang dicapainya. Stres dapat menyebabkan
impotensi begitu pula sebaliknya.
- Depresi: Depresi dapat mengurangi tenaga
pria dan menurunkan kemampuan seksualnya. Seorang pria yang depresi
biasanya tidak mampu memperoleh ereksi dan ini akan menambah berat
keadaan depresinya.
- Kecemasan: Kecemasan memainkan peranan penting dalam terjadinya
impotensi pada laki-laki, diantaranya kecemasan apakah dia akan mampu
berereksi, mampu mempertahankannya dan mampu memuaskan pasangannya. Hal
ini dapat dialami oleh sebagian besar kaum pria pada waktu tertentu.
Tetapi bila terjadi terus-menerus maka hal ini dapat menyebabkan
terjadinya impotensi. Rasa takut terhadap kegagalan akan menimbulkan
ketegangan. Dan ini akan menghambat terjadinya ereksi
. - Informasi seks keliru: Informasi yang keliru mengenai seks juga dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Misalnya seorang pria yang mendapatkan pendidikan/pengertian seks yang negatif sehingga dia beranggapan bahwa seks itu merupakan perbuatan yang kotor/dosa. Atau seorang pria yang dibesarkan dalam lingkungan yang memiliki pemikiran keliru mengenai keperkasaan seorang pria sejati sehingga pria tersebut menjadi rendah diri dan hanya dapat ereksi jika berhubungan dengan wanita yang status sosial, ekonomi atau kontruksi tubuhnya lebih lemah darinya. Pria tersebut impoten bila berhubungan dengan isterinya tetapi tidak demikian halnya jika ia berhubungan dengan wanita lain, keadaan seperti ini tidak jarang mendorongnya untuk melakukan penyelewengan seksual dengan wanita lain.
Pengertian Impotensi Adalah
makasih infonya, berguna banget..
BalasHapusTerima kasih atas informasinya sangat bermanfaat. Dari informasi diatas jadi mulai tahu definisi impotensi secara lengkap.
BalasHapusThanks Regards
Indra
obat impotensi