Sejarah Heroin
Sepanjang
kariernya di Bayer antara tahun 1897-1914 Dreser bertugas sebagai
seorang peneliti dimana ia bertanggung jawab menguji keamanan dan
kemanjuran produk obat baru. Pada masa tersebut Dreser memikul jabatan
sebagai seorang Kepala Laboratorium. Yang mana jabatan tersebut
memberikan wewenang dalam memutuskan apakah suatu obat layak dipasarkan
atau tidak, bersama jabatan tersebut pulalah membawa Dreser pada
penemuan Heroin yang sangat spektakuler sekaligus kontroversial.
Heroin
adalah hasil sintesis diasetilmorfin yang merupakan derivat senyawa
morfin. Senyawa diasetilmorfin berbentuk kristal berwarna putih, tak
berbau, dan berasa pahit adalah senyawa yang kemudian diketahui cukup
berbahaya. Para ahli sains kemudian berlomba-lomba melakukan penelitian
untuk mendapatkan obat. Penemuan diasetilmofin oleh ilmuwan Inggris, C.
R. Wright, tahun 1874 memberi ilham pada Dreser untuk menciptakan obat
baru yang tidak menimbulkan ketagihan tetapi tetap memiliki khasiat
sama, yakni sebagai obat penenang (sedatif) dan penghilang rasa sakit.
Setidaknya begitulah anggapan Dreser pada saat itu. Yang pada
kenyataannya pada saat ini anggapan tersebut salah.
Bayer
adalah perusahaan yang pertama kali mensintesis diasetilmorfin menjadi
heroin. Pada awal 1898, heroin buatan Dreser itu kemudian diujicobakan
pada sejumlah katak dan kelinci di laboratorium. Dreser bahkan
mengujicobakannya pada sejumlah pekerja di Bayer. Anehnya, para pekerja
justru tak berkeberatan dan merasa senang dengan dilakukannya percobaan
itu. Mereka menganggap bahwa obat baru temuan Dreser selalu membuat
mereka merasa heroik.
Heinrich
Dreser, masih merasa belum puas dengan produk baru ciptaannya
tersebut. Ia kemudian tertarik untuk mencoba pada dirinya sendiri.
Sejumlah hasil mengejutkan ternyata mampu dirasakannya hingga dapat
menyimpulkan bahwa produk itu sangat efektif untuk mengobati sejumlah
penyakit yang berhubungan dengan pernapasan seperti bronkhitis, asma,
dan tuberkulosis (TBC).
Pada
November 1898, Dreser mempresentasikan obat temuannya pada Kongres
Naturalis dan Dokter Jerman. Ia mengklaim bahwa heroin 10 kali lipat
lebih efektif dari obat batuk biasa, namun hanya mengandung sedikit
bahan toksik. Obat batuk sirup baru itu juga diklaim Dreser sebagai obat
yang lebih efektif dibandingkan morfin sebagai penahan sakit. Dreser
menegaskan, obat tersebut sangat aman dikonsumsi walau agak kontroversi
pada masa itu.
Nama
heroin sebagai obat batuk sirup pun kemudian diluncurkan secara resmi
oleh Bayer dan mulai dipasarkan untuk khalayak ramai pada tahun 1898.
Nama heroin diambil dari bahasa Jerman heroisch yang berarti heroik.
Brand heroin yang didengung-dengungkan waktu itu yakni: Heroin-sang
penawar batuk.
Saking
gencarnya Bayer melakukan pemasaran heroin ini, mereka kemudian
memberikan contoh produk ini kepada para dokter. Akibatnya, tak sedikit
dokter yang meresepkannya untuk para pasien mereka. Heroin pun kemudian
berkembang secara luas di lingkungan medis tanpa menyadari bagaimana
efek ketergantungan yang dihasilkan produk ini. Melihat fenomena
pemasaran yang terus meningkat, Bayer pun terus meningkatkan produksinya
dan menjual ke 12 negara lainnya di luar Jerman.
Lama-kelamaan,
keganjilan mulai tampak. Para dokter mulai mencatat banyak sekali
permintaan pasien akan obat batuk sirup ini meskipun para pasien itu tak
memiliki keluhan pada saluran pernapasannya. Sejumlah ilmuwan, dokter,
dan para pakar kimia kemudian mendeteksi adanya kandungan obat keras
di dalamnya. Mereka menyimpulkan bahwa diasetilmofin yang dikandung
heroin mungkin tak seadiktif morfin, namun justru lebih hebat dari itu.
Daya ketergantungan heroin dua hingga empat kali lebih kuat
dibandingkan morfin! Saat memasuki metabolisme tubuh, zat aktif heroin
langsung memasuki aliran darah dan merasuk masuk ke otak hingga
menyebabkan sebuah euforia.
Berkaca
dari berbagai temuan ilmuwan itu, Bayer kemudian menghentikan produksi
dan pemasaran obat batuk sirup heroin pada 1913. Lebih dari itu, Bayer
langsung menghapus nama heroin pada daftar obat yang berhasil mereka
temukan sekaligus menjadi catatan sejarah kelam bagi perusahaan terkenal
itu. Peredaran heroin pun kemudian dilarang secara luas pada tahun
1924.
Sejarah Heroin
0 comments:
Posting Komentar
Jika Admin tidak menjawab di halaman ini, mungkin Admin telah mengirimkan jawabannya melalui e-mail Anda. Jadi harap lihat e-mail Anda.