Zat Adiktif dan Psikotropika
A. Pengertian dan jenis-jenis Zat Adiktif Makanan
Zat adiktif menurut WHO [World Health Organization] adalah bahan yang ditambahkan ke makanan untuk memperbaiki warna, bentuk, cita rasa, tekstur, atau untuk memperpanjang masa penyimpanan. Sedangkan menurut wikipedia zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus yang jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa, atau zat yang bukan narkotika dan psikotropika tetapi menimbulkan ketagihan.Contohnya seperti : kopi, rokok, miras(alkohol), dll. Contoh penggunaan zat adiktif dalam makanan adalah sebagai berikut.
a. Pewarna makanan alami antara lain daun suji [hijau] dan kunyit [kuning]. Pewarna sintesis/buatan antara lain eritrosin FCF [merah] untuk saos, kuning FCF [kuning cerah], tartrazin [kuning] dan hijau FCF [hijau].
b. Penambah aroma khas pada makanan antara lain daun salam, daun pandan, vanili, dan rempah-rempah.Bahan pemberi aroma sintesis yang sering digunakan adalah bahan kimia dari golongan ester, misalnya isoamilasetat [aroma pisang], etil butirat [aroma nanas], dan metilanthranilat [aroma anggur].
c. Penyedap rasa dan pemberi aroma alami yang banyak digunakan adalah kayu manis, buah cengkeh, bawang putih, bawang bombay, ekstrak tanaman atau sari buah. Bahan penyedap rasa buatan seperti MSG [monosodium glutamat] atau vetsin digunakan sebagai bumbu masak.
d. Pemanis alami antara lain gula, gula aren, dan madu. Pemanis buatan antara lain aspartam dengan kemanisan 200 kali lebih manis daripada gula, sakarin, siklamat, dan sorbitol.
e. Bahan pengawet bertujuan untuk menghambat kerusakan bahan makanan sehingga daya simpannya relatif lama. Bahan pengawet yang aman digunakan antara lain natrium benzoate dan kalsium propionate. Bahan pengawet yang banyak digunakan tetapi sangat berbahaya bagi kesehatan antara lain boraks dan formalin.
B. Efek samping Zat Adiktif
Pemakaian zat adiktif yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif. Hal ini dikarenakan tubuh mempunyai ambang batas dalam menoleransi zat asing yang masuk. Contohnya, penggunaan MSG yang berlebihan dapat mengakibatkan kepala pusing, sesak napa, dan cepat lelah. Efek samping tersebut terjadi karena MSG sulit dikeluarkan dari tubuh dan mengendap pada lapisan otak. Kesalahan dalam pemilihan zat adiktif dapat menimbulkan keracunan bahkan kematian.Zat Adiktif dan Psikotropika
A. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah bahan-bahan alamiah, semi sintesis maupun sintesis yang dapat mengganggu sistem saraf pusat dan menimbulkan efek ketagihan [ketergantungan]. Contohnya seperti alkohol dan inhalen. Inhalen adalah zat organik yang menghasilkan efek yang sama dengan efek yang dihasilkan oleh minuman beralkohol atau obat anestetik jika aromanya dihisap, contohnya lem/perekat, aseton, dan eter.
B. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan pada aktivitas mental dan perilaku [Undang-Undang No 5/1997]. Jenis psikotropika yang banyak disalahgunakan adalah turunan dari amfetamin seperti metamfetamin, ekstasi, pil BK [obat tidfur/hiptonik], shabu-shabu, magadon/nipam, dan rohipnol.
C. Bahaya Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika
Pada dasarnya zat adiktif dan psikotropika digunakan sesuai ketentuan dalam dunia kedokteran. Namun, banyak terjadi penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika oleh remaja. Berikut ini bahaya yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
1. Bahaya zat adiktif dan psikotropika:
- Kerusakan fungsi sistem saraf pusat [otak]
- Terjadi infeksi akut oto jantung dan gangguan peredaran darah
- Gangguan pada paru-paru, sesak napas, dan penyakit-penyakit paru-paru lainnya
2. Bahaya zat adiktif dan psikotropika terhadap kejiwaan
Pemakai narkoba memiliki kecenderungan untuk:
- bersikap labil
- suka memberontak
- introvert / tertutup
- penuh rahasia
- sensitif
- kasar dan tidak sopan
- memiliki kecurigaan yang sama terhadap semua orang
- menjadi malas
- prestasi belajar menurun
- emosional
- berpikir irasional
Sumber: http://syennilinggar.wordpress.com/2012/03/18/zat-adiktif-zat-adiktif-dan-psikotropika/
Zat Adiktif dan Psikotropika
0 comments:
Posting Komentar
Jika Admin tidak menjawab di halaman ini, mungkin Admin telah mengirimkan jawabannya melalui e-mail Anda. Jadi harap lihat e-mail Anda.