Contoh Makalah Global Warming
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Latar belakang disusunnya makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen pengajar.
Makalh ini membahas tentang Pemanasan global atau global warming.
Makalah ini disusun berdasarkan tentang perbincangan yang sedang hangat
dibicarakan oleh dunia. Pemanasan global belum menemukan titik terang
dalam penanggulangannya. Disini penulis berusaha menerangkan materi
yang dibutuhkan sebagai referensi agar dapat menyempurnakan topik yang
akan diperbincangkan.
1.2. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah untuk
menyelesaikan tugas yang telah diberikan juga sebagai prasyarat agar
dapat mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS). Selain itu penyusunan ini
juga untuk membuka jendela pengetahuan tentang permasalahan yang ada
saat ini. Harapan penulis adalah agar makalah ini tidak hanya
bermanfaat bagi dirinya sendiri, akan tetapi bermanfaat juga bagi
meraka yang membutuhkan untuk referensi ataupun bahan bacaan semata
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan Global adalah meningkatnya
suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah
Kaca di atmosfer. Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan
Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia
sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain
akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan
suhu.
2.2 Hubungan Pemanasan Global dengan Efek Rumah Kaca
Bumi ini sebetulnya secara alami
menjadi panas karena radiasi panas matahari yang masuk ke atmosfer.
Panas ini sebagian diserap oleh permukaan Bumi lalu dipantulkan kembali
ke angkasa. Karena ada gas rumah kaca di atmosfer, di antaranya karbon
dioksida (CO2), metana (CH4), nitro oksida (N2O), sebagian panas tetap
ada di atmosfer sehingga Bumi menjadi hangat pada suhu yang tepat
(60ºF/16ºC) bagi hewan, tanaman, dan manusia untuk bisa bertahan hidup.
Mekanisme inilah yang disebut efek gas rumah kaca. Tanpa efek gas
rumah kaca, suhu rata-rata di dunia bisa menjadi -18ºC. Sayangnya,
karena sekarang ini terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer, terlalu
banyak panas yang ditangkapnya. Akibatnya, Bumi menjadi semakin panas.
2.3 Penyebab Pemanasan Global
Pemansan global terjadi ketika ada
konsentrasi gas-gas tertentu yang dikenal dengan gas rumah kaca, yg
terus bertambah di udara, hal tersebut disebabkan oleh tindakan
manusia, kegiatan industri, khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon. Yang
terutama adalah karbon dioksida, yang umumnya dihasilkan oleh
penggunaan batubara, minyak bumi, gas dan penggundulan hutan serta
pembakaran hutan.
Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri, sedangkan emisi metan disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian. Chlorofluorocarbon CFCs merusak lapisan ozon seperti juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global, tetapi sekarang dihapus dalam Protokol Montreal. Karbon dioksida, chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah gas-gas polutif yang terakumulasi di udara dan menyaring banyak panas dari matahari. Sementara lautan dan vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya untuk menjadi “atap” sekarang berlebihan akibat emisi. Ini berarti bahwa setiap tahun, jumlah akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di udara bertambah dan itu berarti mempercepat pemanasan global.
Sepanjang seratus tahun ini konsumsi energi dunia bertambah secara spektakuler. Sekitar 70% energi dipakai oleh negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan bakar fosil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah wilayah terkuras habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara itu, jumlah dana untuk pemanfaatan energi yang tak dapat habis (matahari, angin, biogas, air, khususnya hidro mini dan makro), yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, baik di negara maju maupun miskin tetaplah rendah, dalam perbandingan dengan bantuan keuangan dan investasi yang dialokasikan untuk bahan bakar fosil dan energi nuklir.
Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi kesuburan tanah.
Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri, sedangkan emisi metan disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian. Chlorofluorocarbon CFCs merusak lapisan ozon seperti juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global, tetapi sekarang dihapus dalam Protokol Montreal. Karbon dioksida, chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah gas-gas polutif yang terakumulasi di udara dan menyaring banyak panas dari matahari. Sementara lautan dan vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya untuk menjadi “atap” sekarang berlebihan akibat emisi. Ini berarti bahwa setiap tahun, jumlah akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di udara bertambah dan itu berarti mempercepat pemanasan global.
Sepanjang seratus tahun ini konsumsi energi dunia bertambah secara spektakuler. Sekitar 70% energi dipakai oleh negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan bakar fosil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah wilayah terkuras habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara itu, jumlah dana untuk pemanfaatan energi yang tak dapat habis (matahari, angin, biogas, air, khususnya hidro mini dan makro), yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, baik di negara maju maupun miskin tetaplah rendah, dalam perbandingan dengan bantuan keuangan dan investasi yang dialokasikan untuk bahan bakar fosil dan energi nuklir.
Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi kesuburan tanah.
2.4 Dampak Pemanasan Global
Pemanasan global mengakibatkan dampak
yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan
es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan
hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu,
migrasi fauna dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi aktivitas
sosial-ekonomi masyarakat meliputi : (a) gangguan terhadap fungsi
kawasan pesisir dan kota pantai, (b) gangguan terhadap fungsi prasarana
dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara (c) gangguan
terhadap permukiman penduduk, (d) pengurangan produktivitas lahan
pertanian, (e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dsb).
Dalam makalah ini, fokus diberikan pada antisipasi terhadap dua dampak
pemanasan global, yakni : kenaikan muka air laut (sea level rise) dan
banjir.
Dampak-dampak lainnya :
- Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati
- Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir
- Mencairnya es dan glasier di kutub
- Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan yang berkepanjangan
- Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun 2100 diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm.
- Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia
- Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan
- Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke daerah-daerah baru karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk)
- Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian
2.5 Solusi Pemanasan Global
Jadilah Vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2 dan
metana dan membutuhkan banyak air. Hewan ternak seperti sapi atau
kambing merupakan penghasil terbesar metana saat mereka mencerna
makanan mereka. Food and Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan
produksi daging menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar daripada
sumbangan seluruh transportasi di dunia (13,5%). Lebih lanjut, dalam
laporan FAO, “Livestock’s Long Shadow”, 2006 dipaparkan bahwa
peternakan menyumbang 65% gas nitro oksida dunia (310 kali lebih kuat
dari CO2) dan 37% gas metana dunia (72 kali lebih kuat dari CO2).
Selain itu, United Nations Environment Programme (UNEP), dalam buku
panduan “Kick The Habit”, 2008, menyebutkan bahwa pola makan daging
untuk setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2, sementara diet
vegan per orangnya hanya menyumbang 190 kg CO2! Tidak mengherankan bila
ahli iklim terkemuka PBB, yang merupakan Ketua Intergovernmental Panel
on Climate Change (IPCC) PBB, Dr. Rajendra Pachauri, menganjurkan
orang untuk mengurangi makan daging.
Tanam Pohon
Satu pohon berukuran agak besar dapat
menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh masa hidupnya, satu
batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. United Nations Environment
Programme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan menyumbang 20% emisi
gas rumah kaca. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada
dalam atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah
mereka serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke atmosfer.
Maka, pikir seribu kali sebelum menebang pohon di sekitar Anda.
Pembabatan hutan juga berkaitan dengan peternakan. Tahukah Anda area
hutan hujan seukuran 1 lapangan sepak bola setiap menitnya ditebang
untuk lahan merumput ternak? Bila Anda berubah menjadi seorang
vegetarian, Anda dapat menyelamatkan 1 ha pohon per tahunnya.
Bepergian yang Ramah Lingkungan
Cobalah untuk berjalan kaki,
menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi bersama-sama dalam
satu mobil. Bila memungkinkan, gunakan kendaraan yang menggunakan bahan
bakar alternatif. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam
mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2. Bila jaraknya dekat dan tidak
terburu waktu, anda bisa memilih kereta api daripada pesawat. Menurut
IPCC, bepergian dengan pesawat menyumbang 3-5% gas rumah kaca.
Kurangi Belanja
Industri menyumbang 20% gas emisi
rumah kaca dunia dan kebanyakan berasal dari penggunaan bahan bakar
fosil. Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil sebagai
contohnya besi, baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen, gelas, keramik,
dan kertas. Oleh karena itu, jangan cepat membuang barang, lalu
membeli yang baru. Setiap proses produksi barang menyumbang CO2.
Beli Makanan Organik
Tanah organik menangkap dan menyimpan
CO2 lebih besar dari pertanian konvensional. The Soil Association
menambahkan bahwa produksi secara organik dapat mengurangi 26% CO2 yang
disumbang oleh pertanian.
Gunakan Lampu Hemat Energi
Bila Anda mengganti 1 lampu di rumah
Anda dengan lampu hemat energi, Anda dapat menghemat 400 kg CO2 dan
lampu hemat energi 10 kali lebih tahan lama daripada lampu pijar biasa.
Gunakan Kipas Angin
AC yang menggunakan daya 1.000 Watt
menyumbang 650 gr CO2 per jamnya. Karena itu, mungkin Anda bisa mencoba
menggunakan kipas angin.
Jemur Pakaian Anda di bawah Sinar Matahari
Bila Anda menggunakan alat pengering,
Anda mengeluarkan 3 kg CO2. Menjemur pakaian secara alami jauh lebih
baik: pakaian Anda lebih awet dan energi yang dipakai tidak menyebabkan
polusi udara.
Daur Ulang Sampah Organik
Tempat Pembuangan Sampah (TPA)
menyumbang 3% emisi gas rumah kaca melalui metana yang dilepaskan saat
proses pembusukan sampah. Dengan membuat pupuk kompos dari sampah
organik (misal dari sisa makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun
Anda, Anda bisa membantu mengurangi masalah ini!
Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang
Mendaur ulang aluminium dapat
menghemat 90% energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium
yang baru – menghemat 9 kg CO2 per kilogram aluminium! Untuk 1 kg
plastik yang didaur ulang, Anda menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas
yang didaur ulang, Anda menghemat 900 kg CO2.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Pemanasan global telah menjadi
permasalahan yang menjadi sorotan utama umat manusia. Fenomena ini
bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya
diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global
diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk
diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun
kita bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran
kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah
menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pmanasan global hanyalah
sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.
3.2 SARAN
Kehidupan ini berawal dari kehidupan
di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan
melestarikan bumi ini harus beberapa dekade kah kita memikirkannya.
Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita
menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk
menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna
ini. Stop global warming.
Contoh Makalah Global Warming
0 comments:
Posting Komentar
Jika Admin tidak menjawab di halaman ini, mungkin Admin telah mengirimkan jawabannya melalui e-mail Anda. Jadi harap lihat e-mail Anda.